Berikut adalah ilustrasi detail arsitektur Paseban yang menggambarkan keunikan dan nilai estetika yang terkandung di dalamnya: Gambar 1: Arsitektur Paseban dengan atap limasan.Atap limasan yang berbentuk segitiga dan miring ke bawah menunjukkan filosofi Sunda yang sederhana dan bersahaja. Atap ini juga berfungsi untuk mengalirkan air hujan dan melindungi bangunan dari panas matahari.
Di balik arsitektur khasnya, Paseban menyimpan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan turun temurun, menjadikannya simbol keunikan budaya Sunda yang tak lekang oleh waktu.
Paseban, bangunan tradisional Sunda yang memiliki bentuk unik dan estetika khas, tidak hanya menjadi simbol budaya Sunda, tetapi juga berperan penting dalam kehidupan sosial masyarakat.
Rumah Baduy dibangun untuk mendidik generasi muda akan nilai-nilai masyarakat Baduy. Nilai ini tercermin dalam petuah “lojor teu beunang dipotong, pondok teu beunang disambung” yang menekankan keselarasan dengan alam.
Menjelang petang, pemandangan di Pantai Paseban akan semakin indah. Saat langit berubah menjadi jingga atau yang dikenal dengan sunset. Jangan lupa untuk mengabadikan pemandangan sunset ini dengan kamera.
Hal yang sama dengan identitas penanda nama tempat yang disematkan pada gunung Pondok Walanda yang letaknya ditimur gunung Paseban. Gunung Pondok Walanda merujuk pada sebuah pondokan / gedung / rumah yang terdapat pada kawasan gunung termaktub, dimana pada zamannya gunung tersebut sebagian lokasinya dimiliki oleh orang-orang Belanda dan atau gunung tersebut merupakan tempat beraktivitasnya orang-orang Belanda pada saat itu. (Walanda dalam padanan bahasa sunda yang berarti Belanda)
Padi huma tumbuh di lahan kering seperti lereng atau lahan berbukit, berbeda dengan padi sawah. Tradisi ini dilakukan sekali dalam setahun sebagai bentuk penghormatan terhadap alam. Masyarakat periksa di sini Baduy menolak pupuk kimia dan peralatan contemporary demi menjaga harmoni dengan lingkungan.
Paseban, bangunan tradisional Sunda yang megah dan sarat makna, memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan budaya dan kehidupan masyarakat Sunda. Bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, politik, dan keagamaan di masa lampau.
Bangunan ini menjadi wadah untuk berbagai aktivitas, dari ritual sakral hingga hiburan rakyat, yang mendefinisikan nilai-nilai luhur dan identitas budaya Sunda.
Karena situasi yang sudah menjelang malam dan tempat yang kami tuju belum juga ketemu, kami hampir pasrah dan ingin mencari tempat penginapan lain yang dekat dengan jalan raya. Sampai kami bertanya kewarga sekitar dan akhirnya mendapat sedikit pencerahan, kami mengikuti arah yang ditunjukkan oleh warga tadi walaupun jalannya gelap dan berbatu.
Melalui method ini, diharapkan Paseban tetap menjadi simbol budaya Sunda yang diwariskan kepada generasi mendatang. Gambar two: Ornamen ukiran kayu pada dinding Paseban.Ukiran kayu pada dinding Paseban biasanya menggambarkan motif flora dan fauna yang melambangkan keharmonisan alam dan manusia.
Saat ini, punggungan sebelah barat daya gunung Paseban merupakan tempat yang banyak dikunjungi untuk kepentingan pariwisata bertajuk alam, petualangan dan budaya, salah satu penyebabnya karena adanya anak sungai Cirangrang dengan kekayaan air terjun yang eksotis, selain pesona keindahan alam yang tersaji dan pesona budaya masyarakat sunda tempo doeloe yang belakangan ini kembali digali dan dikembangkan di Paseban guna kepentingan dunia pariwisata Indonesia.
“Semua kegiatan di Arista Montana berbasis konservasi untuk melestarikan alam, ketika ekosistem di hulu sehat dan terjaga, kawasan di bawahnya tidak akan merasa terancam, termasuk di dalamnya wilayah Jakarta.
Perkembangan Paseban di era present day diiringi oleh tantangan dan peluang. Tantangan utama yang dihadapi adalah mempertahankan relevansi Paseban di tengah perubahan gaya hidup masyarakat.